Film.jambiseru.com – Film cinta remaja Indonesia Dua Garis Biru ini, termasuk film sarat amanat. Bercerita tentang pergaulan bebas sepasang kekasih remaja hingga akhirnya menikah di usia dini.
Film ini dirilis tahun 2019 lalu. Kemunculan film cinta remaja Indonesia judul Dua Garis Biru ini, awalnya sempat menimbulkan kontroversi.
Itu karena di film ini bercerita tentang sepasang kekasih yang masih SMA, terjebak pada pacaran yang kelewatan hingga akhirnya si cewek hamil.
Ceritanya, pasangan remaja Bima dan Dara masih berusia 17 tahun saat memahami arti sebuah cinta dan komitmen. Nanar mata mereka begitu merekah ketika memandang satu sama lain.
Pada satu fase, gelora cinta Bima dan Dara melampaui batas dan berakibat fatal. Dara hamil di usia dini. Bima panik, belum siap menjadi bapak dan kepala rumah tangga. Dara berupaya agar hal ini dirahasiakan terutama dari kedua orangtuanya.
Pertikaian dari masing-masing keluarga meledak ketika Dara ketahuan mengandung dan rencana masa depan berubah. Cita-cita Dara dan Bima terancam pupus.
Baca juga : Film Shahrukh Khan Rab Ne Bana Di Jodi
Dara mewakili remaja perempuan yang belum memiliki kesiapan untuk mengerti emosi seorang ibu ketika mengandung, kondisi fisik saat dan setelah menikah. Dia pun harus melalui masa love-hate relationship dengan ibunya yang juga terkena dampak psikis.
Bima sebagai remaja laki-laki menbagian depank harus bekerja banting tulang. Kondisinya belum mumpuni untuk berkomitmen memimpin keluarga. Satu sisi, dia berusaha tampak bertanggungjawab.
Bencana bagi mereka sekaligus anugerah diberikan satu nyawa baru. Dalam dialog Dara dan Bima, mereka diingatkan untuk menimbang hal-hal mendatang sebelum mengambil keputusan. Bahwa menikah adalah keputusan sekali, tetapi menjadi orangtua adalah pekerjaan seumur hidup.
Pemain muda Angga Yunanda dan Adhisty Zara dalam Dua Garis Biru begitu ditunggu oleh penggemarnya, tetapi kehadiran para pemain senior tak luput dari penantian penonton segmen usia menengah dan lanjut. Penggemar sinetron Tersanjung akan terobati dengan hadirnya Lulu Tobing yang telah lama vakum dari panggung hiburan. Aksi Cut Mini Theo dan Dwi Sasono menjadi daya tarik lain dari film ini dalam pendalaman peran masing-masing.
Baca juga : Link Nonton Film Cek Toko Sebelah 2 Belum Ada di Internet
Gina S. Noer akhirnya mencoba bangku sutradara untuk kali pertama. Debutnya memimpin proyek film membawa penonton hanyut dalam dialog dan penuturan tanpa jarak dan sekat antar pemain. Sebagai penonton, saya seperti membaca naskah yang runtut dibantu dengan visualisasi tokoh Angga Yunanda dan Adhisty Zara.
Penuturan dialog dari pemain bukan sekadar interaksi, melainkan memiliki maksud edukasi pergaulan sehat sepasang remaja. Intisari dalam cerita juga ingin membagikan pesan perlu ada momen orangtua dan anak mendiskusikan cinta dan wikwik saat anak mulai akil balik dan memasuki usia remaja.(san)